Lhokseumawe - Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikussaleh (STAINM), Lhokseumawe menilai peran orang tua terhadap pengawasan anak pergaulan bebas saat ini masih lemah, Rabu, 13 Maret 2013, kemarin. Buktinya terungkap hasil sebuah penelitian oleh tim Perlindungan Anak Indonesia Daerah
(KPAID), generasi muda Aceh banyak yang terlibat seks bebas (free sex) rata-rata pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.
(KPAID), generasi muda Aceh banyak yang terlibat seks bebas (free sex) rata-rata pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.
Hal itu diungkapkan ketua STAINM Lhokseumawe Iskandar Budiman, Lc, pada acara ceramah Maulid dihalaman Kampus Alue Awe Buket Rata, “Selama ini banyak generasi generasi muda Aceh banyak terlibat seks bebas (free sex), terutama di wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, permasalahan ini dipicu peran orang tua belum berhasil mendidik anak secara islamiah", katanya.
“Kami dari akademika perguruan islam mendasak kepada orang tua menjaga anak secara optimal agar tidak terjerumus pergaulan seks bebas yang merampak di Kota Lhokseumawe dan sekitar, dalam islam orang tua suatu kewajiban mendidik anak, agar mencontohkan suri telatan ahklak Nabi Muhammad SAW,” kata Iskandar Budiman.
Akademisi STAINM, mengajak kepada elemen masyarakat, agar mengawasi generasi muda, supaya meraka selamat hal-hal yang tidak diinginkan yang sesuai dengan hukum islam, paparnya.
“Kami disini hanya memberikan arahan dan bimbingan kepada mahasiswa cuma dikampus saja, tetapi kalau diluar kampus tidak tanggup jawab pihak STAINM. Meski demikian mahasiswa kami juga berperan melawan pergaulan, seks bebas”. ujarnya. []
---
Sumber : Aceh Shimbun