Banda Aceh - Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Nurdin F Joes mengatakan, saat ini Gubernur Aceh memiliki komitmen yang kuat untuk membuka jalur perdagangan laut. Dan upaya itu akan dilakukan dengan mengaktifkan pelabuhan Malahayati, Krueng Raya Aceh Besar sebagai pelabuhan rintisan peti kemas di
Aceh.
Aceh.
"Karena itu, pada hari Senin tanggal 13 Maret 2013, Pemerintah Aceh akan melakukan penandatangan kerjasama dengan PT Pelindo I dan PT Alcatel untuk mengelola pelabuhan Malahayati," katanya kepada Waspada Online, hari ini.
Ia menjelaskan, dalam penandatangan kerjasama itu nantinya, diharapkan dapat meningkatkan arus barang dan perdagangan dalam negeri antara Aceh dengan berbagai wilayah di seluruh Indonesia. "Ini bagian dari upaya pemerinah Aceh membukan keterisolasian Aceh, dan sebagai wujud peningkatan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Ia melanjutkan, kerjasama itu nantinya, akan mewujudkan keperintisan pelabuhan peti kemas, dari Pelabuhan Malahati dan berbagai pelabuhan yang ada di Indonesia. "Kita berharap kerjasama ini dapat menstimulus sektor-sektor ekonomi yang lainnya," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Darmansyah mengatakan, dengan telah aktifnya pelabuhan Malahayati nantinya, tentu hal ini akan berdampak nyata dalam perdagangan di Aceh. "Berbagai komoditas Aceh akan mudah dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia, dan juga sebaliknya," tuturnya.
karena itu, tandasnya, momentum dengan telah aktifnya pelabuhan Malahayati nantinya, diharapkan dapat meningkatkan suplai berbagai kebutuhan pokok di Aceh, dan juga kebutuhan lainnya. "Tentu kita juga berharap kebutuhan seperti semen, pupuk, dan gula dapat di pasok dari berbagai wilayah ke Aceh melalui pelabuhan ini nantinya," tandasnya. []
