Breaking News
Loading...
Tuesday, March 12, 2013

Info Post

Untuk menginspirasi kehidupan berbangsa saat ini, puluhan tokoh penting menulis surat yang dirangkum dalam buku "Surat dari dan untuk Pemimpin". Dalam buku tersebut, Menteri BUMN Dahlan Iskan juga turut berperan serta.
Dalam surat tersebut, Dahlan terinspirasi dari salah satu sekretarisnya waktu menjadi Direktur Utama PLN, yaitu Gina. Gina, digambarkan oleh Dahlan, menjadi wakil dari ribuan mahasiswa dan generasi muda yang kritis.
Dalam acara "Surat untuk Indonesia" yang digelar di Binus Business School Senayan. Dahlan menceritakan sosok Gina yang cantik, tinggi dan berwawasan luas.
"Dirut lama (sebelum Dahlan) punya sekretaris itu dua. Satu Gina satu lagi sekretaris yang sudah tua. Waktu saya jadi dirut hingga saya menjadi menteri saya tidak mengganti dia," cerita Dahlan.
Dahlan menceritakan, Gina sosok wanita yang rajin bekerja dan pintar bahasa Inggris. Tidak puas sampai di situ, Gina berambisi untuk menguasai bahasa Mandarin dan mengikuti kursus bahasa tersebut. Melihat keinginan besar dari Gina, Dahlan berinisiatif menyekolahkannya ke China untuk belajar Mandarin.
"Saya tawari dia untuk sekolah di Tiongkok. Kalau perusahaan nggak mau bayar, saya yang bayar. Maksud saya, Gina nanti pintar bahasa Mandarin dam membantu urusan PLN karena banyak berurusan bahasa Mandarin," cerita Dahlan.
Cerita itu berlanjut hingga akhirnya Gina mendapatkan beasiswa dari pemerintah China. Hingga akhir ini, Gina belum juga pulang ke Indonesia.
"Gina belum selesai saya sudah berhenti jadi dirut. Dia mendapatkan beasiswa melanjutkan, saya nggak tau dia kapan pulang dan ga pernah ketemu. Biarlah dia di luar sana. Mungkin dia jadi pengusaha dan dia sangat cantik, tinggi, pintar, berwawasan global," tutup Dahlan.
Dahlan mengaku Gina menjadi inspirasinya akan generasi muda yang kritis dan berwawasan luas. Dalam surat tersebut, Dahlan menyarankan kepada generasi muda untuk tidak terjun ke dunia politik.
"Aku tidak tahu kalian ingin jadi pegawai, melanjutkan kuliah atau ingin mandiri menjadi pengusaha! Dalam hati kecilku aku berharap yang terakhir itu. Jadi pengusaha! Sebaliknya aku sangat khawatir kalau kalian tertarik menjadi politisi. Semoga tidak ya! Masyarakat sudah kian muak pada politik dan begitu kesal terhadap politisi," tulis Dahlan dalam buku kumpulan surat "Menjadi Indonesia" terbitan TEmpo Institute itu.



Artikel Terkait Nasional