Breaking News
Loading...
Thursday, July 18, 2013

Info Post

JAKARTA – Pesan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Agus Sutomo pada acara Gerak Jalan Santai, Minggu (7/4), dinilai sangat menggentarkan semangat jiwa berkorban kepada seluruh prajurit Kopassus. Demikian pernyataannya:

“Wahai Prajuritku, Jika setiap Prajurit memiliki empat Ciri, maka negara ini akan sangat disegani oleh kawan dan ditakuti lawannya. Empat sikap tersebut antara lain, Jujur, Bertanggung Jawab atas sumpah dan janjinya, Berani (Kesatria), dan memiliki Jiwa Korsa. Keempat sikap tersebut telah dimiliki oleh 11 anggota Kopassus yang menerapkan jiwa korsanya terhadap sesama.”

“Walau kita harus mengakui bahwa penerapan korsa yang dilakukan oleh rekan2 kita adalah salah dimata Hukum. Namun saya hormat atas sikap kesatria mereka mengakui kesalahannya dan siap bertanggung jawab untuk menerima sanksi apapun.”

“Jika boleh ditukar kepala untuk menjalani hukuman 11 anggota saya, maka Mayor Jendral TNI Agus Sutomo yang 5 tahun lagi akan pensiun, siap menggantikan hukuman mereka apapun itu. Sebagai bentuk pengayoman saya kepada Anggota saya.”

“Pernyataan ini bukanlah isapan jempol atau ingin menjadi pahlawan kesiangan, namun pernyataan ini adalah benar sehingga amanah kepemimpinan saya di hadapan Allah dapat saya pertanggung jawabkan,” tutup Danjen Kopassus.

Sebagaimana diketahui, 11 anggota Kopassus dari Kartasura telah ditetapkan sebagai tersangka dan bakal diadili di pengadilan militer akibat dinyatakan telah melakukan penyerbuan sekaligus membantai habis empat gembong preman di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta, beberapa hari lalu.

Sementara Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayanai Kertopati, menilai apa yang disampaikan Danjen Kopassus itu setidaknya sebagai ketauladanan pemimpin yang tidak semata-mata menyalahkan anak buahnya saja. “Semangat korsa menjadi landasan sikap tanggung jawabnya yang tulus,” tandas Anggota Komisi yang diantaranya membidangi Pertahanan dan Militer ini.

Sebelumnya, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo lebih dulu telah menyatakan dirinya bertanggung jawab atas tindakan 11 anggota Kopassus Grup II Kandangan, Kartasura, Jawa Tengah yang melakukan pembantaian empat tahanan di Lapas Cebongan.

Direktur Eksekutif Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), M Hatta Taliwang menilai sikap Danjen Kopassus yang menyatakan dirinya paling bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya, merupakan watak kepemimpinan dan sikap tanggungjawab Kopassus yang dapat menjadi contoh bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan bagaimana sebuah kepemimpinan dijalankan.

“Pertama, solidaritas ketika negara tidak bisa hadir dalam keresahan masyarakat, maka rakyat akan bergerak. Ini bisa dilihat rakyat mengamuk dimana-mana, dan Kopassus adalah bagian dari unsur rakyat dimana anggotanya disakiti serta tak percaya negara hadir dalam menegakkan keadilan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (6/4/2013).

Kedua, lanjut dia, Kopassus juga lewat cara diluar prosedural, menjamin tingkat keamanan masyarakat, dan memberikan ruang bagi Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur DIY, menjalankan ultimatum jaminan keamanan dan bagaimana seharusnya warga Yogyakarta hidup dan tak ditindas serta ditakut-takuti aksi premanisme.

“Kekuatan Preman memberi pelajaran, bahwa diatas kebebasan sipil dalam melakukan tindakan kejahatan ada kekuatan yang lebih besar,” katanya.

Ketiga, dia menandaskan, Kopassus bertindak juga merupakan kekerasan negara atas nama lain, kekerasan yang dilakukan ketika negara formal tidak lagi menjadi jaminan keamanan. Maka, negara informal dan kekuatannya yang menjamin keamanan masyarakat.

“Sikap Mayjen Agus Sutomo jauh lebih terhormat daripada gerombolan penjual negara yang berkantor di DPR dan berada di dalam lingkaran Istana,” tandasnya.



Artikel Terkait Nasional