Dewan Lhokseumawe Kuras Uang Rakyat Beli 26 IPAD
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Lhokseumawe, ternyata mulai menguras dana rakyat dengan membeli 26 unit ipad untuk kepentingan pribadi. Dana itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota (APBK) Lhokseumawe, tahun 2013 sebesar Rp 182 juta.
Apalagi masa jabatan para anggota dewan itu akan berakhir pada tahun 2014 mendatang. Tentunya, di ujung masa jabatan tersebut ke 25 anggota dewan ini ramai-ramai menguras dana rakyat. Pembelian Ipad itu masing-masing anggota dewan dijatah satu unit seharga Rp 7 juta dan termasuk satu unit untuk Sekwan.
“Seharusnya, dewan itu tidak perlu membeli Ipad atau tablet, karena selama ini mereka sudah mempunyai hand phone sendiri yang canggih,”ucap seorang sumber Rakyat Aceh, yang enggan namanya dipublikasi kemarin.
Kata dia, dewan itu hanya menghamburkan uang rakyat saja diatas kepentingan pribadi tanpa memikirkan nasib rakyat miskin yang membutuhkan perhatian semua pihak. “ Atau mungkin dewan sengaja dijatah Ipad itu agar lebih keren, sehingga berani menguras dana rakyat,”cetusnya, seraya menambahkan, untuk apa dewan itu memakai Ipad atau mungkin merupakan kebutuhan yang mendesak atau tidak.
Menurutnya, jika dana sebesar Rp 182 juta itu digunakan untuk membantu warga dhuafa saat meugang lebaran nantinya minimal Rp 100 ribu perorang, akan terbantu sekitar 1.820 warga dhuafa di Kota Lhokseumawe.Sementara Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe, Ridwan Jalil, saat dikonfirmasi, kemarin, juga membenarkan rencana pengadaan pembelian Ipad sebanyak 25 unit untuk angggota dewan dan plus satu unit untuk dirinya.
Menurut dia, ipad itu merupakan kebutuhan anggota dewan sebagai alat kerja dan itu seperti pena. “Dengan zaman sekarang yang serba canggih ini, kan tidak mungkin anggota dewan masih memakai komputer atau mesin tik saat bekerja, karena dengan Ipad itu dewan bisa langsung mengakses Ipad baik di kantor maupun dimana saja,”cetusnya.
Namun, saat ditanya berapa anggaran untuk pembelian Ipad tersebut dirinya tidak dapat menjelaskan anggaran tersebut, karena sedang berada diluar sehingga tidak bisa melihat buku APBK terhadap anggaran tersebut.
Lanjut dia, pengadaan pembelian 26 Ipad itu sedang dalam proses dan anggaran tersebut bukan menguras dana rakyat. Akan tetapi, itu sebagai kebutuhan anggota dewan saat bekerja dan tidak pernah dewan berniat untuk menguras dana rakyat.
Data yang diterima Rakyat Aceh, untuk pengadaan 26 Ipad dananya sebesar Rp 182 juta bersumber dari APBK Lhokseumawe, 2013 dan untuk satu unit Ipad seharga Rp 7 juta.