Breaking News
Loading...
Friday, May 3, 2013

Info Post


Lhokseumawe - Kepala SMK Negeri Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Murdani, diketahui publik menghilang dari rumah sejak tiga pekan lalu. Satu proyek gedung Block gant yang tengah dibangun di sekolah tersebut menjadi terbengkalai. Informasi yang beredar, sejak tiga pekan terakhir, Kepala SMK
Negeri Sawang Murdani itu, hengkang dari rumahnya. Tidak ada yang tahu penyebab kehilangan kepala SMK ini, sehingga membuat kondisi publik semakin gencar bahkan keluarga kepala sekolah juga turut bersedih.

“Hingga hari ini, saya belum ketahui apa penyebabnya dia hilang, entah diculik, entah kabur,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Aceh Utara, Razali Sp.d, kepada Bisnis Aceh, hari ini, Jum'at.

Bahkan, upaya pencarian yang dilakukan aparat kepolisian juga belum membuahkan hasil. “Polisi juga sudah menyuruh saya untuk mencarinya, tetapi hingga hari ini kita belum bisa pastikan penyebab kehilangan dia,” ujarnya lagi.

Selama tidak ada kepala sekolah di SMK Negeri Sawang, Aceh Utara ini membuat segala bidang administrasi di sekolah itu saat menjadi amburadur. Termasuk salah satu bangunan gedung sekolah yang bersumber dari dana BlockGrand Jakarta Pusat, juga satu ruang Laboratorium serta ruang perkantoran menjadi terbengkalai.

“Keluarga kepala sekolah saja tidak tahu, jadi kita mau gimana lagi,” tambah Razali S.Pd.

Kepala Dinas mengatakan, terhentinya bangunan di sekolah itu karena kepala sekolah Murdani, pergi dan membawa kabur uang bangunan sebanyak 1,5 Miliyar rupiah.

“Urusan kehilangan Murdani (Kepada sekolah SMK-red) itu urusannya polisi, terkait dinas hingga saat ini kita kehilangan kontak, seperti saya pertanyakan saat ditanya Reskrim Aceh Utara upaya apa yang bisa saya tempat, sementara kabar dari orang itu tidak kita ketahui,” pungkas Razali S.Pd atau akarab disapa Pak Wa.

Sejuah ini, lanjut Kepala Dinas, sesuai perkembangan informasi kehilangan seorang kepala sekolah yang bersangkutan itu masih terlihat hal yang biasa saja. Bahkan tidak ada kesibukan yang terlihat dilapangan.

“Sejauh ini upaya kita, setelah mendapatkan informasi kehilangan kepala sekolah yang misterius itu kita mintakan Bendahara sekolah untuk mencairkan anggaran dan melanjutkan pembangunan, disini kita juga mendesaknya agar bertanggung jawab,” tutup Razali. 



Artikel Terkait Aceh