Gubernur Aceh, Zaini Abdullah bersama rombongan, Sabtu (4/5) berkunjung ke kediaman Almarhum Abu Panton sekaligus ziarah ke makam ulama kharismatik tersebut di Pantonlabu, Aceh Utara. Di sela-sela melayat ke rumah duka, Gubernur Aceh sempat menjawab beberapa pertanyaan Serambi terkait isu
kekinian, di antaranya soal bendera Aceh yang sempat memunculkan kontroversi.
kekinian, di antaranya soal bendera Aceh yang sempat memunculkan kontroversi.
“Ya, mari kita jaga dan hormati bendera Aceh. Tak perlu gegabah, tunggu keputusan dulu lebih baik, bagi yang sudah dikibarkan, ya sudah karena itu antusias masyarakat sendiri,” kata Doto Zaini seusai shalat zuhur di Musalla Dayah Malikussaleh, Pantonlabu.
Kehadiran Gubernur Aceh bersama rombongan ke rumah duka Abu Panton disambut istri almarhum, Ummi Zainabon, serta adik kandung almarhum yaitu Tgk Zainal Abidin, Tgk H Abubakar, dan Tgk Usman.
Sebelum bertemu Ummi Zainabon, Gubernur dan rombongan berdoa di ruang pertemuan Dayah Putri dipimpin Kepala Biro Isra Setda Aceh, H Saiba Ibrahim. Seusai berdoa, dilanjutkan sambutan mewakili Pemerintah Aceh oleh Kepala Dinas Syariat Islam, Prof Dr Syahrizal Abbas MA.
Setelah jamuan makan bersama, Gubernur menuju ke Makam Abu Panton yang letaknya di belakang Musalla Asrama Putra Dayah Malikussaleh. Saat Gubernur datang, banyak peziarah larut sambil membaca Alquran di makam Abu Panton.
Menjawab Serambi tentang sosok Abu Panton, Gubernur Zaini Abdullah mengatakan, Abu Panton adalah ulama yang paling peduli terhadap sosial dan perdamaian Aceh. “Saya sudah lama kenal dengan Abu Panton, beliau adalah ulama berkharisma tinggi, punya hubungan baik dengan pemerintah RI dan juga dengan ulama di Malaysia,” kata Dato Zaini. “Abu Panton juga bagian dari perintis perdamaian Aceh yang patut dihargai jasanya,” demikian Gubernur Aceh.