Breaking News
Loading...
Friday, May 10, 2013

Info Post


JAKARTA - Menurut Capgemini World Wealth Report 2012, salah satu pengeluaran kaum premium (High Net Worth Individuals/HNWI) dari Asia Pasifik dan Timur Tengah adalah Investment of Passion(IoP). "Meskipun jenis investasi ini bukan investasi terhadap aset finansial langsung, namun jenis
investasi ini dilihat sebagai investasi substitusi di tengah ketidakpastian ekonomi," ujar Head of Consumer Products, Asia Pacific, Central Europe, Middle East & Africa Visa Credit, James Lim dalam keterangan tertulisnya kepada Okezone, Kamis (9/5/2013).



James mencontohkan IoP yang biasanya dibeli, antara lain perhiasan, permata, dan arloji. Berdasarkan data pengeluaran konsumen dari kartu Visa, HNWI dari Hong Kong dan Uni Emirat Arab menghabiskan USD70 juta dan USD97 juta (Rp944,1 miliar, kurs Rp9.733 per USD) untuk perhiasan. Terutama di Uni Emirat Arab, sekitar 18 persen proporsi kekayaan dialokasikan untuk IoP.



"Aset kekayaan, selain merupakan sebuah tradisi budaya Timur Tengah, juga merupakan hadiah yang populer untuk pernikahan, karena dapat berfungsi ganda baik sebagai investasi maupun sebagai pegangan di saat masa inflasi," jelasnya.



James mengungkapkan, diamonds atau berlian merupakan barang dengan tingkat permintaan yang tinggi, menyaingi tingkat investasi emas. Tren fashion juga berpengaruh terhadap pembelanjaan di kategori perhiasan.



"Tren yang sedang berkembang di antara beberapa perusahaan barang mewah terbesar di dunia sekarang adalah diversifikasi dari soft luxury ke hard luxury market," tutur James.



Menurut dia, soft luxury meliputi toko ritel eksklusif yang mengkhususkan diri ke penjualan tas dan gaun rancangan desainer, sementara hard luxury mencakup perluasan produk yang didedikasikan untuk menjadi butik perhiasan.



"Perhiasan dengan merk ternama kini telah menjadi fokus tersendiri karena menawarkan sesuatu yang baru dari sisi kemewahan dengan nilai yang tidak kadaluarsa, yang menambah daya tarik perhiasan itu sendiri," tandasnya.



Artikel Terkait Ekonomi